Haloo guys gimana nih kabar kalian?? Mudah-mudahan sehat selalu ya.
Kali ini saya mau berbagi sedikit cerita tentang seseorang yang menyukai sahabat
nya sendiri atau bisa di bilang “sahabat jadi cinta”. Penasaran kan?? Nih di
baca aja langsung ya....
Mereka berdua udah berteman lama dari masih jaman nya pakai baju
seragam merah putih. Awalnya mereka hanya temenan layaknya pertemanan pada
umumnya. Pada saat itu mereka berdua belum terlalu dekat, hanya sebatas teman
saja. Ketika beranjak ke jenjang selanjutnya si cowo ini memilih masuk ke
sekolah menengah pertama negeri, dan cewek itu memilih masuk pesantren (mondok)
di luar kota. Karena udah terpisah jarak, terkadang mereka berdua saling
menghubungi satu sama lain menanyakan perkembangan sekolah nya bagaimana. Makin
hari hubungan mereka makin dekat sampai mereka menamai hubungan mereka sendiri
dengan sebutan “sahabat”. Ya masih sahabat, belum sahabat sejati. Karena saking
sibuk dengan dunia nya masing-masing, mereka sempat hilang kontak. Di saat
hilang kontak itu, si cowo berada kondisi dimana kangen banget sama dia, kangen
kontakan lagi, bercanda layaknya sahabat. Tanpa pikir panjang kemudian dia
memberanikan diri kembali menghubungi cewek itu via sosmed.
Komunikasi pun berlanjut ketika chat via sosmed nya di bales, dengan
topik yang masih sama yaitu membahas dunia sekolah. Tapi menjadi lebih terbuka
satu sama lain. Saking dekatnya mereka berdua, si cowo merasakan perasaan yang
berbeda, perasaan yang melebihi batas sahabat. Namun ketika itu dia lebih memilih
untuk tidak langsung mengutarakan isi hati nya kepada sahabatnya. Dia merasakan
kalau teman sekaligus sahabatnya sendiri ini menjadi cinta pertama dia.
Meskipun begitu, hubungan mereka bedua makin akrab. Sampai suatu saat ketika
telah lulus jenjang SMP, si cowo memberanikan diri mengutarakan isi hati nya.
Dia sudah memikirkan segala resiko yang di alami nya nanti. Namun mendengar isi
hati sahabtnya tersebut, si cewe ini menolak dengan alasan dia belum mau
pacaran dulu. Dari situ lah hubungan mereka bedua menjadi semakin erat lagi.
Mereka sudah tidak malu lagi menceritakan pengalaman-pengalaman nya ketika
memasuki jenjang SMA. Karena tidak mau melukai perasaan satu sama lain, mereka
menamai hubungan sahabt mereka dengan sebutan “soulmate”. Namun hanya sebatas
sahabat saja.
Karena berniat melupakan isi hati nya itu, kemudian si cowo berusaha
mencari pasangan lain. Namun ketika sahabat nya tau kalau si cowo udah punya
pasangan, dia ternyata merasa sedih juga karena sebenarnya dia juga menaruh
perasaan suka kepada sahabatnya sendiri. Ketika SMA, si cewe berniat untuk
melanjutkan pendidikan nya di pesantren yang sama. Dari mulai awal masuk
pesantren ketika lulus Sd- kembali masuk pesantren lagi, cewe ini sama sekali
belum pernah memiliki cowo. Dia hanya dekat dengan sahabatnya saja. Karena tau
sahabatnya udah punya pasangan, perlahan si cewe ini mulai move-on dari
perasaan nya sendiri. Karena dia pikir bahwa sahabatnya mungkin sudah tidak
suka lagi dengan dia.
Ketika dia lulus dari pondok, dia memilih melanjutkan studi nya di
salah satu perguruan tinggi di daerah Jawa. Begitupula dengan
sahabatnya yang memilih melanjutkan studi perkuliahan di salah satu perguruan
tinggi swasta di Jawa. Ketika beranjak di dunia perkuliahan, mereka
berdua masih tetap erat hubungan layaknya sahabat. Masih saling menghubungi
satu sama lain. Sampai suatu ketika di sela-sela chatting si cewe tersebut
menceritakan kepada sahabatnya kalau dia sudah memiliki pasangan namun pasangan
nya bukan kuliah melainkan sudah bekerja. Mendengar cerita tersebut awalnya si
cowo merasa gak rela aja ternyata orang yang dulu dia suka melebihi batas
sahabat ternyata sudah memiliki pasangan. Tapi itu merupakan kondisi di mana si
cowo juga sudah memiliki pasangan, jadi apa yang bisa dia perbuat. Dia hanya
bisa menerima kenyataan, dan turut bangga karena sahabatnya sudah bisa berani
membuka hati nya untuk pria lain.
Hari terus berlanjut, karena sudah mengetahui masing-masing sudah
memiliki pasangan, mereka berdua berbagi pengalaman dan menceritakan keluh
kesah dengan pasangan mereka masing-masing. Ada waktu di mana si cowo memiliki
masalah dengan pasangan dan dia meminta pendapat sahabatnya itu untuk membantu
nya mencari solusi masalah tersebut. Sebagai sahabat tentu nya si cewe
memberikan pendapat dan solusi yang terbaik bagi sahabatnya sendiri. Setelah di
pikir-pikir tentang solusi tersebut, si cowo ini mengikuti solusi sahabatnya
yaitu dengan mengakhiri hubungan si cowo dengan pasangan nya karena sesuatu
hal. Beberapa hari setelah itu, si cowo kembali merasakan perasaan yang dulu
pernah terjadi ketika dia mengutarakan isi hati nya pada saat masih jenjang
sekolah. Kemudian si cowo ini berusaha kembali mengutarakan isi hati nya kepada
sahabatnya tersebut, namun dengan kondisi dimana sahabatnya masih memiliki
pasangan dengan orang yang sudah bekerja tadi. Dia mengutarakan semua isi hati
nya selama ini dari pertama kali dekat – sekarang. Namun apa daya yang bisa
cowo ini lakukan. Dia juga tidak mau menjadi penghalang hubungan sahabatnya.
Dia akan merasa bahagia apabila sahabatnya itu juga merasa bahagia. Sampai
sekarang hubungan sahabat mereka masih berjalan aman dan masih menggunakan
sebutan “soulmate” dalam hubungan persahabatan mereka.
Nahhh gimana nih guys?? Ada yang punya pengalaman sama kayak cerita
saya gak?? Banyak lohh guys sekarang sahabat menjadi cinta. Menurut saya sih
perasaan sahabat jadi cinta itu yaa wajar wajar aja sih selagi di jalur yang
bener dan tujuan nya baik. Namun biasanya yang jelek dari persahabatan jadi
cinta itu ketika ingin mengakhiri status hubungan nya. Ketika udah putus, bisa
jadi persahabatan yang kalian punya itu bisa kacau juga. Tapi balik lagi sih ke
pribadi masing-masing yang ngejalanin nya. Terkadang
kita harus merelakan sesuatu agar persahabatan kita selalu kekal dan tidak
membuat permusuhan. Karena mencari sahabat itu lebih sulit di banding mencari
pacar atau teman biasa. Betul apa betul guyss????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar